Cara Menumbuhkan Minat Belajar Siswa
Minat belajar mungkin akan hilang jika kamu merasa
terbebani oleh banyaknya pekerjaan rumah, tidak menyukai mata pelajaran
tertentu, atau pelajaran di kelas terasa membosankan. Alih-alih menganggap
pendidikan sebagai tugas yang wajib kamu lakukan, berusahalah jadikan tahun
pertama dan terpenting dalam masa studimu sebagai awal yang menyenangkan. Agar
bisa mempertahankan minat belajar dan meraih kesuksesan, mulailah dengan
memperbaiki sikap dan membentuk kebiasaan baik.
Bagian
1
Membentuk
Sikap yang Baik
Tentukan
mata pelajaran yang kamu sukai.
Meskipun kamu kurang berminat mempelajari mata pelajaran tertentu, mungkin ada
beberapa di antaranya yang kamu sukai. Agar lebih senang belajar, mulailah
dengan menentukan mata pelajaran yang paling kamu sukai. Menemukan mata
pelajaran yang menimbulkan ketertarikan atau biasa disebut motivasi intrinsik
(misalnya dengan mendalami mata pelajaran yang kamu minati) akan meningkatkan
keberhasilan belajar.[1]
- Bertanyalah
kepada diri sendiri mata pelajaran apa yang paling kamu minati sehingga
kamu ingin mencapai yang terbaik, tidak merasa keberatan untuk
mempelajarinya, dll. Hal-hal tersebut merupakan petunjuk bahwa kamu
sangat menyukai pelajaran tersebut.
Ubahlah
pandanganmu tentang mata pelajaran yang kurang menarik. Kamu tetap bisa menyukai mata pelajaran yang kurang
menarik dengan mengubah cara pandang, yaitu dengan memahami manfaatnya dan
mengapa kamu perlu mempelajarinya. Cara ini akan membentuk motivasi ekstrinsik.[2]
- Manfaatkan
kegiatan belajar sebagai batu loncatan.[3]
Contohnya, jika ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,
tentunya kamu harus lulus SMA dengan nilai yang baik. Hal ini akan
memotivasimu sehingga lebih suka belajar.
- Gunakan minatmu
untuk memperbaiki cara pandang. Contohnya, jika kamu bercita-cita ingin
menjadi insinyur, tetapi tidak suka belajar matematika, ingatlah bahwa
menguasai matematika adalah langkah awal untuk mendapatkan pekerjaan yang
kamu impikan.
Temukan
hubungan antara belajar dengan keseharian Anda. Adakalanya, kamu kehilangan minat belajar ketika mata
pelajaran tertentu sepertinya tidak dibutuhkan atau tidak ada hubungannya
dengan kehidupan di luar sekolah. Untuk mengatasi kebosanan dan kejemuan saat
belajar, ketahui bahwa mempelajari mata pelajaran tertentu bisa membuat
kehidupan sehari-hari terasa lebih menyenangkan dan lebih menarik, misalnya:
- Memahami
pengetahuan kimia dasar bisa membuatmu lebih mahir memasak.[4]
- Mempelajari
bahasa Inggris membantumu memahami gaya bahasa figuratif, retorik, dan
persuasif.[5][6]
Dengan adanya informasi tersebut, kamu mampu membuat iklan yang baik
menggunakan slogan dan kalimat yang menarik.
- Pelajaran sejarah
memberikan informasi historis yang mendasari penulisan buku, penayangan
acara televisi, pembuatan film, dll. (dan mengetahui jika ada
kekeliruan). Contohnya, film “Surat Cinta untuk Kartini” menceritakan
kehidupan R.A. Kartini yang memperjuangkan emansipasi wanita Indonesia,
sedangkan salah satu tokoh sandiwara TV berlatar belakang perang
Diponegoro abad ke-18 tertangkap kamera sedang minum air mineral hasil
olahan pabrik.[7]
- Matematika bisa
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk menghitung pajak,
menentukan banyaknya cat yang dibutuhkan untuk mengecat dinding rumahmu,
dan menghitung besarnya kewajiban bunga atas pinjaman mobil.[8]
Ketahui
pandanganmu tentang belajar. Jika
kamu meyakini bahwa mata pelajaran tertentu tidak menarik atau tidak berguna
atau jika kamu tidak suka belajar, berusahalah mencari tahu apakah kamu
memiliki keyakinan yang menghambat diri sendiri. Untuk membangun motivasi
belajar, berusahalah mengenali dan menghilangkan keyakinan negatif tersebut.
Contohnya:
- Jika kamu kurang
berminat mempelajari mata pelajaran tertentu, bahasa Inggris misalnya,
tanyakan kepada diri sendiri apakah ada orang yang pernah mengatakan
bahwa kamu bukan penulis yang berbakat. Jika ada, jangan biarkan pikiran
negatif menghambat Anda. Temui guru bahasa Inggris yang mengajarmu saat
ini dan mintalah nasehatnya agar kamu bisa meningkatkan kemampuan.
- Ingatlah bahwa
mempertahankan motivasi belajar bukan tanggung jawab guru semata.
Sekalipun gurumu kurang mampu mengajar, ingatlah bahwa kamu tetap bisa
belajar dan menentukan bidang apa yang kamu sukai.
- Jika kamu kurang
tertarik mempelajari mata pelajaran tertentu, tanyakan kepada teman yang
menyukai mata pelajaran tersebut apa yang membuat ia tertarik.
Ketahui
apakah kamu sedang mengalami stres. Selain
karena kurang tertarik atau ada kendala akademis, gangguan stres bisa membuat
seseorang kehiIangan minat belajar, misalnya karena ia merasa khawatir dengan
penampilannya, bermasalah dalam bersosialisasi, mengalami perundungan, dll.[9]
Jika kamu mengalami masalah tersebut, bicarakan dengan orang tua, konselor,
guru, teman, atau seseorang yang bisa membantu. Kamu akan lebih senang belajar
jika tidak mengalami stres.
Jangan
bersaing secara berlebihan. Persaingan
yang sehat akan terasa menyenangkan dan meningkatkan motivasi belajar. Akan
tetapi, persaingan yang berlebihan hanya menimbulkan kecemasan sehingga kamu
kesulitan belajar. Berfokuslah memperbaiki diri dan mencapai tujuan yang sudah
kamu tentukan.
- Bersainglah
selama masih terasa menyenangkan dan membuat kamu senang belajar,
misalnya mengikuti perlombaan karya ilmiah atau kuis cerdas cermat.
- Kamu tidak perlu
menjadi yang terbaik dalam semua hal. Tentukan tujuan yang realistis
untuk diri sendiri dan jangan memikirkan urusan orang lain. Contohnya,
jika ingin mendapatkan nilai tes tertentu, belajarlah sebaik mungkin dan
jangan khawatir siapa yang akan meraih nilai lebih tinggi.
Tulislah
hal-hal yang kamu sukai dan tidak kamu sukai. Dengan
mencatat, kamu bisa menentukan apa sebabnya kamu suka atau tidak suka belajar.
Siapkan selembar kertas dan buatlah garis vertikal di tengahnya. Di satu sisi,
tulislah judul “Hal-Hal yang Tidak Aku Sukai” dan di sisi yang lain, tulislah
“Hal-Hal yang Aku Sukai”.[10]
- Isilah kolom
“Hal-Hal yang Tidak Aku Sukai” saat belajar di sekolah sedetail mungkin.
Alih-alih mengatakan, “Belajar membuatku kesal dan terlihat bodoh”,
tulislah “Aku malu saat guru bertanya kepadaku dan aku tidak tahu
jawabannya.”
- Isilah kolom
“Hal-Hal yang Aku Sukai”. Mengisi kolom ini mungkin lebih menantang,
tetapi berusahalah menemukan apa yang bisa kamu tulis di sini. Ada
berbagai alasan yang membuat kamu senang pergi di sekolah, sekalipun itu
hanya karena bisa berkumpul dengan teman-teman saat beristirahat.
- Baca lagi catatan
Anda. Apa yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi hal-hal yang tidak kamu
sukai? Contohnya, jika kamu takut tidak bisa menjawab ketika guru
bertanya, siapkan pertanyaan sebelum kelas dimulai dan ajukan sebelum
gurumu mengajukan pertanyaan. Dengan demikian, ada sesuatu yang bisa kamu
katakan sehingga kamu tidak merasa tertekan.
- Apa yang perlu
kamu lakukan untuk meningkatkan hal-hal yang kamu sukai? Contohnya, jika
kamu penggemar komputer, sediakan waktu lebih banyak untuk mempelajari
komputer atau mengerjakan tugas menggunakan komputer, alih-alih secara
manual.
Ceritakan
apa yang kamu alami di sekolah kepada orang tua, keluarga, dan teman-teman. Kamu akan lebih suka belajar jika mendapatkan
dukungan dari orang-orang yang peduli kepadamu dan mengharapkan keberhasilanmu
di sekolah. Menceritakan pelajaran dan kegiatan di sekolah membuatmu selalu
berpikir positif. Orang tua, keluarga, dan teman-teman siap menjadi pendengar
yang baik.[11]
- Jika orang tua
atau keluarga bertanya tentang kegiatan di sekolah, mereka tidak berniat
menjatuhkanmu. Alih-alih, mereka ingin tahu apa saja yang kamu lakukan di
sekolah dan akan merasa senang jika kamu mau menceritakannya.
- Selain itu,
jangan takut menceritakan masalah atau kesulitan yang kamu hadapi di
sekolah. Grup pendukung akan bersimpati dan mau membantumu.
Bagian
2
Membentuk
Kebiasaan Baik
Buatlah
jadwal. Kamu akan menghadapi masalah yang menurunkan semangat
jika ketinggalan pelajaran atau tidak mengerjakan PR. Sebaliknya, kamu akan
menjadi yang terbaik dan lebih senang belajar jika mampu menyediakan waktu
untuk belajar dan mengerjakan PR setiap hari. Selain itu, kamu akan merasa puas
karena berhasil menyelesaikan tugas!
- Catatlah hal-hal
yang harus kamu lakukan terkait kegiatan belajar, misalnya menggunakan
agenda. Cara ini membantumu menyelesaikan semua tugas dengan baik.
Mencoret tugas yang sudah selesai membuatmu merasa berhasil dan tetap
termotivasi.
- Carilah tempat
yang tenang dan bebas gangguan untuk mengerjakan tugas.
- Selesaikan dahulu
tugas sekolah sebelum menghabiskan waktu untuk bersantai di depan
komputer, menonton TV, bermain gim, dll. Awalnya, hal ini mungkin terasa
sulit, tetapi setelah kamu terbiasa memprioritaskan kewajiban, pada akhirnya
kamu memiliki lebih banyak waktu untuk bersenang-senang.
- Jangan lupa
menjadwalkan waktu istirahat ketika banyak tugas yang harus kamu
kerjakan. Contohnya, jika kamu harus belajar selama beberapa jam,
sediakan waktu istirahat selama 5-10 menit setiap jam untuk menenangkan
pikiran, bergerak, makan camilan, dll.
Prioritaskan
tugas sekolah. Berfokuslah melakukan aktivitas yang berdampak besar
terlebih dahulu, yaitu tugas yang kamu anggap paling penting atau paling
menyenangkan.[12]
Cara ini membuatmu tetap bersemangat dan lebih senang belajar, misalnya:
- Jika kamu sedang
menghadapi ujian akhir yang persentasenya besar dalam perhitungan nilai
akhir, pelajari dahulu materi ujian sebelum kamu mengoreksi esai untuk
mata pelajaran yang lain.
- Jika kamu lebih
suka menghafalkan pelajaran sejarah daripada mengerjakan PR matematika,
mulailah dengan membaca buku sejarah sebelum mengerjakan PR matematika.
Atau, kerjakan dahulu PR matematika jika tugas ini lebih penting dan
manfaatkan kesenangan membaca pelajaran sejarah sebagai motivator untuk
menyelesaikan tugas matematika.
Tentukan
tujuan antara yang lebih mudah tercapai.[13] Menghadapi tugas berat atau ujian terkadang terasa
membebani sehingga kamu bisa kehilangan motivasi dan minat belajar. Namun, kamu
akan merasa lebih mampu menyelesaikan tugas dan tetap bersemangat dengan
menentukan tujuan antara.
- Contohnya, jika
kamu harus menghafalkan 5 bab untuk ujian biologi, jangan berusaha
mempelajarinya sekaligus. Alih-alih, hafalkan 1 bab setiap hari menjelang
ujian. Cara ini membuatmu merasa senang karena berhasil mencapai progres
setiap hari.
Temukan
cara lain untuk mengerjakan tugas sekolah. Jika
cara belajar yang selama ini kamu lakukan terasa membosankan, ingatlah bahwa
kamu tidak harus melakukan kegiatan apa pun dengan cara yang sama sebab adanya
variasi membuat berbagai hal terasa lebih menyenangkan. Contohnya:
- Jika kamu harus
membuat resensi buku setiap bulan dan saat ini kamu sedang menulis resensi
buku otobiografi, mulailah menulis resensi novel bulan depan.[14]
- Alih-alih menulis
esai untuk mata pelajaran sejarah, tanyakan kepada guru apakah kamu boleh
membuat rekaman berita dari acara radio. Atau, rekamlah serangkaian
cerita, alih-alih menulis beberapa esai.[15]
- Alih-alih hanya
membacakan buku Shakespeare di depan kelas saat mengikuti mata pelajaran
bahasa Inggris, siapkan pertunjukan sandiwara bersama teman-teman lalu
buatlah rekamannya. Setelah itu, unggahlah ke situs media sosial agar
orang lain bisa menikmatinya dan memberikan komentar.[16]
- Kamu bisa belajar
geometri dengan membangun miniatur gedung terkenal atau objek lain.
Belajarlah
bersama teman-teman. Menjadi anggota kelompok untuk melakukan kegiatan
bersama adalah salah satu sumber motivasi untuk menyelesaikan tugas sekolah,
misalnya dengan saling bertanya, membantu teman menjawab soal yang sulit,
menjelaskan topik tertentu, dll.[17]
Akan tetapi, jika kamu ingin belajar bersama teman-teman, pastikan setiap
anggotanya tetap mengerjakan tugas dan tidak teralihkan.
- Bentuklah
kelompok belajar dengan anggota yang siap berkomitmen untuk belajar,
mengerjakan tugas dengan tekun, dan saling membantu. Jika kamu tidak suka
belajar sendirian, kamu akan lebih senang belajar dan termotivasi dengan
belajar dalam kelompok.
Mintalah
saran dari orang lain. Jika kamu
menghadapi masalah di sekolah atau ingin mengetahui hasil belajar yang kamu
capai selama ini, mintalah umpan balik dari guru Anda. Temui guru untuk meminta
bantuan dalam mengerjakan tugas tertentu atau mendapatkan umpan balik secara
umum.[18]
Para guru biasanya senang membantu agar kamu lebih mudah mengikuti pelajaran
dan mempertahankan minat belajar.
- Jangan takut
menceritakan kepada guru jika kamu mengalami masalah di kelas. Contohnya,
jika temanmu suka mengobrol sehingga kamu sulit berkonsentrasi, ceritakan
hal ini kepadanya. Gurumu akan memperhatikan masalahmu dan berusaha
membantu mengatasinya agar kamu bisa mengikuti pelajaran dengan tenang.
Mintalah
kepada guru agar kamu bisa lebih banyak berpartisipasi dalam kegiatan belajar
dan membuat rencana. Kamu akan lebih senang belajar dan lebih peduli pada
kegiatan studi jika kamu merasa berkepentingan dengan hal ini. Gurumu mungkin
akan mendukung gaya belajar yang sesuai untukmu dan mengusulkan cara belajar
yang lebih menyenangkan. Jelaskan gaya belajar yang biasa kamu gunakan dan
hal-hal yang kamu sukai, misalnya:
- Memberikan tugas
yang bervariasi
- Menjelaskan
pelajaran dengan gaya yang menumbuhkan antusiasme
- Kesempatan
memilih apa yang ingin kamu lakukan
- Mendapatkan
contoh yang baik untuk dipelajari
- Belajar melalui
gim (misalnya menjawab pertanyaan di situs web Zenius)
Hargai
usaha dan keberhasilanmu.[19] Temukan cara menghargai diri sendiri karena kamu
sudah bekerja keras, berprestasi di sekolah, atau berhasil mencapai tujuan.
Memberikan hadiah kepada diri sendiri sesekali bisa mempertahankan minat
belajar, tetapi jangan gunakan cara ini sebagai sumber motivasi utama agar kamu
tetap berprestasi di sekolah. Contohnya:
- Bermain video gim
karena kamu sudah menyelesaikan PR.
- Tanyakan kepada
orang tua apakah kamu boleh makan di restoran favorit setelah lulus ujian
atau mendapatkan nilai akhir semester yang memuaskan.
- Jika kamu sudah
menyelesaikan PR dan tidak ada tugas penting lain yang menunggu,
manfaatkan liburan akhir pekan dengan bersenang-senang, misalnya
berkumpul dengan teman-teman, berjalan
kaki, atau menonton acara TV favorit.
Info
Artikel
Artikel ini disusun bersama Megan
Morgan, PhD. Megan Morgan adalah penasihat akademik program sarjana
di School of Public & International Affairs, University of Georgia. Dia
mendapatkan gelar PhD di bidang Sastra Inggris dari University of Georgia pada
2015.
0 Posting Komentar untuk "Cara Menumbuhkan Minat Belajar Siswa"
1. Berkomentarlah dengan tata bahasa yang baik.
2. Silahkan tulis komentar Anda yang masih ada kaitanya dengan postingan.
3. Semua komentar kami baca, namun tidak semua bisa balas, harap maklum.
4. Beri tanda centang pada "Beri tahu saya", untuk pemberitahuan jika komentar telah kami balas.
5. Promosi produk/jasa tidak akan diterbitkan kecuali telah ada kerja sama.
Post a Comment